Arsip Bulanan: Desember 2024

Mitos atau Fakta

Mitos atau Fakta: Minum Teh Sambil Makan Bisa Bikin Anemia

Mitos atau Fakta – Minum teh sambil makan adalah kebiasaan yang cukup populer di banyak budaya, terutama di Indonesia. Beberapa orang mungkin merasa menikmati secangkir teh hangat untuk menemani hidangan mereka. Namun, ada yang berpendapat bahwa kebiasaan ini bisa mempengaruhi kesehatan tubuh, bahkan menyebabkan anemia. Lantas, benarkah minum teh saat makan dapat memicu anemia? Mari kita bahas lebih lanjut untuk mengetahui apakah ini hanya mitos ataukah fakta yang perlu diperhatikan di kutip oleh joinlilrhody.com.

Apa Itu Anemia?

Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika seseorang mengalami anemia, tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang bisa menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan, pusing, kulit pucat, dan sesak napas.

Ada banyak penyebab anemia, namun salah satu yang paling umum adalah kekurangan zat besi. Zat besi sangat penting untuk produksi hemoglobin dalam tubuh, dan kekurangannya dapat menyebabkan tubuh tidak mampu menghasilkan cukup sel darah merah.

Hubungan Teh dan Anemia

Teh mengandung senyawa yang disebut tanin, yang termasuk dalam kelompok polifenol. Tanin dapat mengikat zat besi yang ada dalam makanan dan menghambat penyerapan zat besi tersebut ke dalam tubuh. Penurunan penyerapan zat besi ini bisa berisiko bagi mereka yang sudah kekurangan zat besi, terutama jika mereka mengonsumsi teh dalam jumlah banyak saat makan.

Mengapa Teh Bisa Menghambat Penyerapan Zat Besi?

Tanin dalam teh, terutama jenis teh hitam dan hijau, memiliki kemampuan untuk berikatan dengan zat besi non-heme (zat besi yang berasal dari tumbuhan) dalam makanan. Hal ini menyebabkan zat besi tersebut tidak bisa di serap dengan baik oleh tubuh. Zat besi non-heme, yang terdapat dalam makanan seperti sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan, lebih mudah terpengaruh oleh tanin di bandingkan dengan zat besi heme (yang berasal dari produk hewani seperti daging merah). Namun, penurunan penyerapan ini biasanya terjadi jika teh diminum dalam jumlah besar atau segera setelah makan, terutama pada individu yang sudah memiliki kadar zat besi yang rendah.


Baca juga: Kebiasaan Makan yang Bikin Tubuh Orang Jepang Selalu Ideal dan Sehat


Apakah Minum Teh Sambil Makan Bisa Menyebabkan Anemia?

Fakta atau mitos?

Jika minum teh sambil makan hanya sesekali dan tidak berlebihan, kemungkinan besar tidak akan menyebabkan anemia. Tubuh kita memiliki kemampuan untuk menyerap zat besi dalam jumlah yang cukup dari berbagai sumber makanan. Namun, jika Anda sering mengonsumsi teh dalam jumlah besar pada waktu makan. Terutama jika Anda sudah memiliki kadar zat besi yang rendah, ini dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko anemia, terutama anemia defisiensi besi.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh dalam jumlah yang wajar. (Misalnya satu atau dua cangkir) tidak akan cukup signifikan untuk menyebabkan anemia. Tetapi jika Anda mengonsumsi teh dalam jumlah besar setiap hari, terutama pada saat makan, Anda berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan zat besi.

Tips Menghindari Efek Negatif Teh Terhadap Zat Besi

  1. Minum Teh Setelah Makan: Untuk meminimalkan dampak negatifnya, di sarankan untuk mengonsumsi teh sekitar satu jam setelah makan. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan terlebih dahulu sebelum teh masuk ke dalam sistem.
  2. Konsumsi Teh dengan Makanan yang Kaya Vitamin C: Vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Oleh karena itu, jika Anda minum teh, pastikan Anda juga mengonsumsi makanan kaya vitamin C, seperti jeruk, tomat, atau paprika.
  3. Kurangi Konsumsi Teh Pada Makanan Kaya Zat Besi: Jika Anda mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah atau sayuran berdaun hijau. Coba hindari minum teh dalam waktu yang sama.
  4. Alternatif Minuman Lain: Jika Anda khawatir tentang penyerapan zat besi. Anda bisa memilih minuman lain yang tidak mengandung tanin, seperti air putih, jus buah, atau susu. Yang tidak akan mengganggu penyerapan zat besi.
Kebiasaan Makan Orang Jepang

Kebiasaan Makan yang Bikin Tubuh Orang Jepang Selalu Ideal dan Sehat

Kebiasaan Makan – Orang Jepang dikenal dengan harapan hidup yang panjang, tubuh yang sehat, dan kulit yang bersinar. Salah satu faktor yang sangat memengaruhi kesejahteraan mereka adalah pola makan yang diterapkan sejak dini. Kebiasaan makan mereka sangat mendukung gaya hidup sehat dan tubuh yang ideal. Berikut ini adalah lima kebiasaan makan orang Jepang yang bisa Anda tiru untuk mencapai tubuh yang sehat dan bugar di kutip oleh joinlilrhody.com.

1. Makan dengan Porsi Kecil dan Seimbang

Orang Jepang terkenal dengan prinsip hara hachi bu, yang artinya makan hingga 80% kenyang. Mereka tidak terburu-buru saat makan dan menghindari rasa kenyang berlebihan. Dengan porsi yang lebih kecil dan terkontrol, tubuh dapat mencerna makanan dengan lebih baik dan mencegah kelebihan kalori yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu, makanan mereka biasanya mengandung proporsi yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat, yang penting untuk kesehatan jangka panjang.

2. Mengutamakan Makanan Segar dan Musiman

Makanan segar dan musiman adalah bahan utama dalam masakan Jepang. Orang Jepang cenderung mengonsumsi bahan makanan yang ada di musimnya, seperti ikan segar, sayuran, buah-buahan, dan bahan lokal lainnya. Mengonsumsi makanan yang sesuai dengan musim tidak hanya memberikan nutrisi terbaik, tetapi juga menghindarkan mereka dari bahan pengawet atau makanan olahan yang berbahaya bagi kesehatan. Ikan, seperti salmon dan tuna, yang kaya akan asam lemak omega-3, sangat penting dalam pola makan mereka, memberikan manfaat untuk jantung dan otak.


Baca juga: Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan, Bikin Jantung Sehat-Cegah Pikun di Usia Tua


3. Menyantap Makanan dengan Tertib dan Tanpa Gangguan

Di Jepang, makan adalah momen yang penuh rasa hormat dan fokus. Mereka lebih suka makan dengan tenang dan tanpa gangguan, seperti menonton TV atau bermain ponsel. Hal ini membantu mereka untuk lebih menikmati makanan dan mengenali sinyal kenyang dari tubuh, sehingga dapat mencegah makan berlebihan. Makan dengan sadar (mindful eating) ini juga berkontribusi pada pencernaan yang lebih baik dan penyerapan nutrisi yang optimal.

4. Mengkonsumsi Teh Hijau Setiap Hari

Teh hijau merupakan minuman yang sangat populer di Jepang dan hampir selalu ada di setiap waktu makan. Teh hijau kaya akan antioksidan, terutama katekin, yang membantu meningkatkan metabolisme, membakar lemak, dan menjaga kesehatan jantung. Dengan rutin mengonsumsi teh hijau, orang Jepang dapat mempertahankan bentuk tubuh ideal mereka dan menjaga stamina sepanjang hari. Selain itu, teh hijau juga memiliki manfaat dalam menjaga kadar gula darah dan meningkatkan fungsi otak.

5. Sering Makan Makanan Fermentasi

Makanan fermentasi, seperti miso, natto, dan kimchi, adalah bagian penting dari diet orang Jepang. Proses fermentasi ini tidak hanya membuat makanan lebih lezat tetapi juga meningkatkan kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora di usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah masalah pencernaan. Menjaga pencernaan tetap sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi yang maksimal dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Pemerintah Evaluas

DPR Minta Pemerintah Evaluasi Pembantu Presiden Imbas Ucapan Miftah

Pemerintah Evaluasi – Jakarta, 5 Desember 2024 – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia telah meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap posisi pembantu Presiden Joko Widodo, khususnya yang berkaitan dengan ucapan kontroversial yang di sampaikan oleh Miftah M. Zulhas, seorang pejabat tinggi di kabinet.

Ucapan Miftah yang di nilai tidak pantas dan memicu reaksi publik itu telah menjadi sorotan luas. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Miftah di anggap melontarkan pernyataan yang tidak mencerminkan sikap bijak dan profesionalisme seorang pejabat publik. Hal ini menyebabkan beberapa kalangan, termasuk anggota DPR, menuntut adanya langkah tegas dari pemerintah, termasuk evaluasi terhadap kinerja Miftah sebagai pembantu Presiden di kutip oleh joinlilrhody.com.

Ucapan yang Memicu Kontroversi

Miftah, yang menjabat sebagai salah satu pembantu Presiden dalam urusan ekonomi, membuat pernyataan yang di anggap menyakiti banyak pihak. Beberapa frasa yang di sampaikannya dinilai menyinggung kelompok tertentu dan berpotensi memperburuk iklim politik serta sosial di tanah air. Ucapan tersebut di anggap kurang peka terhadap dinamika sosial dan keberagaman yang ada di Indonesia.

Tanggapan Anggota DPR

Menanggapi hal ini, sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi memberikan pernyataan keras terhadap pernyataan Miftah. “Sebagai pembantu Presiden, seharusnya ia bisa menjaga ucapan yang mencerminkan kewibawaan pemerintah. Jika tidak, pemerintah perlu mengevaluasi posisinya,” tegas seorang anggota DPR dari fraksi oposisi.

Fraksi partai penguasa juga meminta agar evaluasi di lakukan segera, agar citra pemerintah tetap terjaga. “Kami meminta agar Presiden Joko Widodo melakukan langkah yang tepat untuk memastikan setiap pembantu presiden mampu berkomunikasi dengan baik, mengingat tugas besar yang diemban oleh pemerintah,” ujar politisi dari partai pemerintah.


Baca juga: Janji Pramono Anung Lanjutkan Warisan Ahok hingga Anies


Respons Pemerintah

Pemerintah, melalui juru bicara Presiden, menyatakan akan mempelajari pernyataan Miftah dan melakukan evaluasi terhadap dampaknya. “Kami memahami adanya keresahan dari masyarakat dan akan mengambil langkah yang sesuai,” ujar juru bicara tersebut.

Pemerintah menekankan bahwa pernyataan yang menyimpang dari nilai-nilai kebangsaan dapat merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah. Oleh karena itu, evaluasi terhadap pembantu presiden akan segera di lakukan untuk memastikan bahwa pemerintah dapat terus bekerja untuk kepentingan rakyat.

Tantangan ke Depan

Kontroversi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang tengah berfokus pada berbagai agenda pembangunan dan reformasi. Publik mengharapkan adanya kejelasan mengenai evaluasi yang di lakukan serta langkah konkret yang di ambil untuk menghindari pernyataan serupa di masa depan. Dengan kasus ini, harapan masyarakat adalah agar setiap pembantu presiden tidak hanya menjaga kinerja, tetapi juga sikap dan ucapan yang mencerminkan nilai-nilai keadilan, kebhinekaan, dan kepentingan rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Manfaat Buah Salak

Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan, Bikin Jantung Sehat-Cegah Pikun di Usia Tua

Manfaat Buah Salak – Buah salak atau yang di kenal juga dengan nama salacca adalah buah tropis yang tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan kulitnya yang keras dan berbentuk sisik, buah salak memiliki rasa yang khas, yaitu manis dan asam yang segar. Tidak hanya lezat, buah salak ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah pikun di usia tua, di kutip oleh joinlilrhody.com.

1. Kaya Akan Kandungan Nutrisi

Salak merupakan buah yang kaya akan berbagai nutrisi penting yang di butuhkan tubuh. Beberapa kandungan utama dalam buah salak adalah vitamin C, serat, kalium, serta senyawa antioksidan. Vitamin C sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan radikal bebas, dan menjaga kesehatan kulit. Serat yang terdapat dalam buah salak membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan saluran cerna. Kalium, yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah, juga terdapat dalam buah salak dalam jumlah yang cukup tinggi.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Salah satu manfaat terbesar dari buah salak adalah kemampuannya untuk menjaga kesehatan jantung. Kandungan kalium dalam buah salak berperan penting dalam mengatur tekanan darah, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terjaga dengan baik dapat mengurangi beban kerja jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, salak juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan konsumsi salak yang teratur, kita bisa menjaga jantung tetap sehat dan mencegah gangguan jantung di masa depan.

3. Meningkatkan Fungsi Otak dan Mencegah Pikun

Buah salak tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan jantung, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Dalam penelitian, di temukan bahwa salak mengandung sejumlah senyawa bioaktif yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Senyawa-senyawa ini dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan yang di sebabkan oleh stres oksidatif dan peradangan, dua faktor yang dapat mempercepat proses penuaan dan memicu gangguan kognitif seperti pikun atau demensia.

Salak juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Dengan meningkatnya sirkulasi darah, otak mendapatkan lebih banyak oksigen dan nutrisi yang di perlukan untuk berfungsi optimal. Oleh karena itu, mengonsumsi buah salak secara teratur dapat membantu meningkatkan daya ingat, memperkuat konsentrasi, dan mencegah penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.


Baca juga:

Biji Pepaya Ternyata Bisa Dimakan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan


4. Menjaga Kesehatan Mata

Selain bermanfaat untuk jantung dan otak, buah salak juga berfungsi menjaga kesehatan mata. Kandungan vitamin A yang ada dalam buah salak dapat membantu menjaga kesehatan retina mata dan mencegah gangguan penglihatan, seperti rabun jauh atau rabun dekat. Vitamin A juga berperan dalam melindungi mata dari kerusakan yang di sebabkan oleh radikal bebas dan faktor lingkungan, seperti polusi udara atau sinar UV yang berbahaya. Dengan mengonsumsi buah salak yang kaya vitamin A, kita bisa menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko gangguan penglihatan di usia tua.

5. Mengatasi Masalah Pencernaan

Serat yang tinggi dalam buah salak sangat baik untuk pencernaan. Konsumsi buah salak dapat membantu mencegah sembelit dengan memperlancar proses buang air besar. Serat juga berperan dalam menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus, sehingga mencegah gangguan pencernaan seperti diare atau perut kembung. Selain itu, salak memiliki kandungan prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang dapat meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

6. Menurunkan Risiko Diabetes

Salak juga bermanfaat untuk menurunkan risiko diabetes. Buah salak mengandung sejumlah besar antioksidan, yang membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak salak dapat membantu menurunkan kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita diabetes atau mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit ini.